Satu per Satu Lunas Pinjaman Online
Sebelum Mei 2018, Ciy adalah seorang anak perempuan yang masih bisa me-range mau berapa penghasilan yang ia dapat dalam satu bulan. biasanya penghasilan itu ia sesuaikan untuk impian-impiannya seperti travelling abroad, nabung umroh, nabung bikin rumah, dan nabung buat nikah.
Tapi semua berubah ketika negara api menyerang.
Niat baik membantu seorang teman yang sudah ia anggap sebagai saudara berakhir naas. Karena sangat ingin membantu temannya yang pada saat itu butuh biaya untuk bayar kontrakan dan biaya sekolah adiknya, Ciy bersedia membantu si teman itu untuk memakai namanya guna meminjam di aplikasi pinjaman online.
Sebelum jatuh tempo, Ciy sudah mewanti-wanti si teman untuk bayar minimal sehari sebelum jatuh tempo karena Ciy tipikal orang yang suka on time dan tidak mepet-mepet dalam menyelesaikan kewajiban termasuk yang berkaitan dengan uang.
Namun sehari sebelum hari H, ketika si teman diingatkan oleh Ciy dengan entengnya si teman menjawab belum ada uang. Siapa yang tidak jengkel dengan hal itu? Padahal sebelumnya si teman menyanggupi tepat waktu.
Sebelum membantu meminjam Ciy sudah mencari tahu bahwa jika terlambat bayar maka semua kontak akan di-SMS / ditelpon. karena saking percayanya sama teman itu akhirnya Ciy menyetujui meminjam menggunakan namanya. Tapi ternyata percaya sama orang yang banyak utang itu menjadi pelajaran yang sangat mahal untuk Ciy.
Setiap ditagih, teman itu selalu menjawab belum ada uang, belum punya uang, belum ini, belum itu, dan segala macam alasan hingga akhirnya Ciy harus menanggung bayar dengan gali lubang tutup lubang di aplikasi pinjaman yang lain sampai tiiga bulan.
Dan sampai tiga bulan itu Ciy terus menagih dan tidak pernah ada kepastian bayar. Sampai akhir Juli 2018 Ciy baru sadar kalau tabungan-tabungan Ciy ikut katut membayar utang di aplikasi pinjaman online itu.
Saat sadar akan hal itu, Ciy gak tau harus ngapain, bingung, pusing, gak bisa gerak sama sekali karena saking bingungnya. Setiap hari menangis, setiap hari menyesal, setiap hari menyalahkan diri sendiri, setiap hari disalahkan orang lain dan bahkan keluarga ingin sekali rasanya mengusir Ciy dari rumah karena bikin masalah yang besar. Semua teman-teman menjauh karena para desk call sudah SMS, telpon, dan WA yang membuat teman-teman Ciy merasa tidak nyaman.
Terus memohon ampun sama Tuhan tiada henti hingga Ciy akhirnya mampu membuat diri Ciy tenang. Ketika tenang Ciy bisa berpikir harus ngapain sekarang.
Ciy harus mendapatkan penghasilan tambahan selain gaji kantor! Ciy mulai mencari cari, Ciy bisa ngerjain apa sebelum dan sesudah ngantor untuk mendapat penghasilan tambahan.
Akhirnya Ciy bertemu dengan peluang bisnis yang pelan-pelan membuat Ciy bisa melunasi hutang pinjol ini.
Dari sekian banyak peluang bisnis yang Ciy cari, hanya ini yang bisa Ciy jangkau. dari segi modal yang relatif kecil, bisa dikerjakan online (meski Ciy banyak offline untuk dapat keuntungan langsung yang cepat), barang yang Ciy pesan bisa diantar di rumah jadi Ciy tidak perlu kejar-kejaran waktu untuk ambil di kantor karena Ciy pulang malam, training-training bisa Ciy ikuti melalui whatsapp dan webinar.
Dari kejadian ini Ciy belajar banyak dan mahal (50 juta mahal kan?) untuk lebih berhati-hati bahkan dengan orang yang dekat dengan kita.
Pelajaran lain, Ciy yakin Tuhan masih sangat sayang sama Ciy karena ingin Ciy lebih dekat dengan-Nya dan menunjukkan kepada Ciy mana sebenarnya teman yang benar-benar baik.
Best of the best in life adalah keluarga. Mereka yang sebenar-benarnya orang yang akan menerimamu bahkan segala keburukanmu.
Akan ada harapan dan solusi solusi, jika kita berusaha berdoa dan tidak menyerah.
Untuk teman-teman yang sedang mengalami masalah yang sama, tetap semangat dan jangan menyerah. untuk yang ingin tahu tentang peluang bisnis yang sedang saya kerjakan bisa kirimkan email ke ciyciy2018@gmail.com
Saya masih ada hutang tapi saya yakin dengan jalan Tuhan melalui bisnis saya ini, akhir tahun semuanya selesai. Target saya akhir tahun ini SELESAI :)
Salam,
Ciy
Komentar
Posting Komentar